Friday, June 27, 2014

Kelebihan Surah al-Fath pada malam awal Ramadhan..


بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على أشرف المرسلين
وعلى آله وصحبه أجمعين



Tersebut di dalam kitab Kanz an-Najaah wa as-Surur fi ad-Ad'iyah al-Ma`tsurah allati Tasyrah ash-Shuduur
karya Syeikh ‘Abdul Hamid bin Muhammad ‘Ali bin ‘Abdul Qaadir al-Quddus al-Makki asy-Syafie tentang
kelebihan membaca surah al-Fath pada malam awal Ramadhan.


Faedah: Membaca Surah al-Fath Pada Malam Awal Ramadhan.

Telah berkata Abu Bakar an-Naisaaburi: Aku telah mendengar Muhammad bin ‘Abdul Malik berkata:
Aku telah mendengar Yaziid bin Haaruun berkata: Aku telah mendengar as-Sam’uudi berkata:
Telah sampai kepadaku bahawa barangsiapa membaca ia akan surah al-Fath pada malam awal
(malam pertama) Ramadhan di dalam sholat tatawwu’ (solat sunat), dia berada di dalam
penjagaan Allah untuk tahun tersebut.


Maka kaifiyyatnya:
Dirikanlah sholat sunat apapun (samada ba’diah Maghrib, Awwabin dan sebagainya) selepas
yakin zahir anak bulan Ramadhan, dan bacalah padanya setelah membaca surah al-Fatihah
separuh/sebahagian daripada surah al-Fath dan sempurnakan sebahagian lagi di dalam rakaat kedua.


Tersebut juga di dalam kitab al-Wasaailul asy-Syaafi’ah fi al-Adhkar an-Naafi’ah
wa al-Auraad al-Jaami’ah wa ats-Tsimaar al-Yaani’ah wa al-Hujub al-Hariizah al-Maani’ah
‘an an-Nabiy صلى الله عليه وآله وسلم karya al-Imam al-‘Allamah as-Sayyid asy-Syarif al-Muhaddits
al-Habib Muhammad bin ‘Ali Khirid al-‘Alawi al-Husaini at-Tarimi (wafat 960هـــ), halaman 474:


Daripada Sayyidina Ibnu ‘Umar رضي الله عنهما : Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم telah bersabda:
Telah diturunkan kepadaku semalam akan satu surah yang ianya lebih kukasihi daripada
segala apa yang terbit matahari atasnya (yakni dunia dan segala isinya), dan disukai
agar ianya dibaca pada awal malam bulan Ramadhan. Maka kalian bacakanlah ia dan ajarkanlah
ia kepada anak-anak kalian, insyaAllah mereka tidak akan ditimpa kepapaan.


Berkata Syeikh Hussin Qadri Martapura di dalam karyanya berjudul Senjata Mukmin, pada halaman 92:


Surah al-Fath
(Khasiatnya) barangsiapa membaca akan dia 3 (tiga) kali pada malam permulaan timbul bulan Ramadhan,
insya Allah terpelihara ia di dalam setahunan itu daripada marabahaya dan diluaskan rezekinya.


SELAMAT BERPUASA DAN MENYAMBUT RAMADHAN AL-MUBARAK
MOHON MAAF ATAS SEGALA SILAP DAN SALAH


Friday, June 20, 2014

Sabar dan syukur...


بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على أشرف المرسلين
وعلى آله وصحبه أجمعين

"Sabar adalah puncak Islam dan iman, sekaligus hakikat agama yang semestinya. Sabar berarti menahan dan menabahkan diri agar senantiasa berteguh pada tuntunan syariat. Dari satu sisi, sabar dan syukur masih satu makna. Akan tetapi, di sisi lain, sabar merupakan esensi syukur. Syukur tak bakal sempurna tanpa dibarengi kesabaran. Seorang yang bersabar, berarti ia telah mensyukuri nikmat-nikmat yang dianugerahkan kepadanya.

Insan mukmin, tatkala harus memilih antara kepentingan individu dan agama, lalu ia mengedepankan agama dari egonya, maka ia telah melintasi maqam sabar dalam sikapnya itu. Dalam kitab-Nya yang agung, Allah SWT berulang kali menyitir dan menyanjung kesabaran serta pelakunya. Begitu pula baginda Rasul, dalam hadis-hadisnya, juga para pesuluk jalan Allah SWT.

Sabar memiliki beragam arti. Setiap laku menuntut kesabaran tersendiri. Ada sabar dari godaan maksiat dan hawa nafsu, sabar menjalani ibadah, sabar tatkala didera musibah, dan ada sabar untuk tidak berkeluh kesah kepada sesama makhluk. Adapun menyambat kepada Sang Kuasa itu adalah perbuatan elok.

Dalam salah satu firman, Allah SWT menyitir munajat Nabiyullah Ayub kepada-Nya, "(Ya Tuhanku), Sesungguhnya Aku Telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua penyayang". (QS. Al Anbiya': 83)

Allah SWT kemudian memuji dan mengakui ketabahan Nabi Ayub A.S, "Sesungguhnya kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar." (QS. Shaad: 44)

Kedua ayat tersebut mengilustrasikan bahwa Allah SWT memberikan cobaan kepada makhluk yang dicintai-Nya karena Ia memang ingin mendengar ratapannya, hanya kepada-Nya. Ada begitu banyak faedah kesabaran. Ayat-ayat suci serta hadis nabawi berulang kali menyebutkan keutamaan sabar. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az Zumar: 10)

Ketahuilah, pahala kesabaran tiada batas maupun ukuran. Orang sabar bakal mendapat balasan terbaik dari-Nya. Allah SWT berfirman lagi, "Sesungguhnya kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An Nahl: 96)

Mereka, orang-orang yang memiliki sikap sabar, adalah panutan umat. Dalam Al Quranul Karim, Allah SWT menyebut maqam sabar di lebih dari tujuh puluh ayat. Mengenai keistimewaan sikap sabar, Rasulullah SAW menyabdakan, "Sabar adalah separuh iman." Beliau menambahkan pula, "Barangsiapa telah memperoleh keyakinan dan sifat sabar, maka kelak tak dipertanyakan lagi apakah ia kerap bangkit untuk salat malam atau banyak melakukan puasa sunnah."

Sabar adalah investasi akhirat. Ketika ditanya tentang keimanan, Rasulullah pernah memberikan jawab, "Iman adalah sabar dan mudah memaafkan."

HIKMAH

"Pangkal dari rasa syukur adalah kesenangan, adapun pangkal dari kesabaran adalah kesedihan. Namun, terkadang, keduanya bermuara dari satu hal yang sama: musibah, salah satunya.

Untuk sebagian orang, musibah tak ubahnya suatu kenikmatan, dan karena itu, ia mensyukurinya. Betapa tidak. Musibah adalah azab yang ditimpakan lebih cepat di dunia. Dan itu berarti anugerah. Sebab kelak ia akan terbebas dari siksa akhirat yang sejatinya lebih pedih dan lebih abadi. Musibah juga merupakan wujud tarbiyah Allah SWT kepada hamba-Nya yang beriman. Seakan-akan, dengan musibah itu, Allah SWT mengingatkan manusia: untuk apa kau mencintai dunia? Apa yang bisa diharap dari kesenangan dunia? Kenapa hatimu merasa nyaman dengan dunia? Inilah perhatian dari-Nya. Tiada bimbingan yang lebih indah dari bimbingan-Nya. Karenanya, tiap insan patut mensyukuri. Di balik bencana yang tampak oleh mata, tersimpan serpihan-serpihan hikmah yang luhur dari-Nya."

Indah benar kalam-kalam Habib Ahmad bin Zein. Beliau berkata dengan kapasitasnya sebagai manusia yang teramat dekat dengan Yang Maha Kuasa. Setiap kalimat memendarkan cahaya. Insya Allah, ruhani kita yang gundah bakal terlipur olehnya, dan kesabaran bakal menjadi landasan bagi setiap tindak tanduk kita.

Wallahu a'lam

Ustadz Al Habib Sholeh Al Aydrus.



Friday, June 13, 2014

Astaghfirullah..


بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على أشرف المرسلين
وعلى آله وصحبه أجمعين



Astaghfirullah..
Pada pandangan mata yang tak terjaga, pada lirikan-lirikan yang disengaja, memandang apa
saja sesuka rasa. Sedangkan mata ini dan tiap lirikannya akan dibawa di hadapan~Nya.

Astaghfirullah..
Pada lisan yang masih tega mengata. Bersedap-sedap dengan kata-kata yang termasuk nista.
Sungguh lidah tidak bertulang, ringan menuturkan apa saja. Sedangkan lafaz dan kata itu
ada rakamannya pada Yang Maha Esa.

Astaghfirullah..
Pada telinga yang suka mendengar umpatan percuma, juga bisikan-bisikan rahsia.
Tak kurang melodi-melodi ciptaan manusia yang diulang dengar tak terkira bilangannya.
Sedangkan kalam Pencipta cuma sekali-sekala.

Astaghfirullah..
Pada isi perut yang terkandung makanan-makanan syubhat di dalamnya.
1001 makanan lazat-lazat sudah pernah dijamah, tapi kadang-kadang masih terlupa
juga untuk bersyukur dan mengucapkan walau kata ‘alhamdulillah’.

Astaghfirullah..
Pada hati yang terlalu banyak menyerap al-wahan, sehingga dunia menjadi cita-cita dan angan-angan.
Sedangkan hati itu jugalah yang akan dibawa menghadap Pencipta. Lupakah kepada janji~Nya,
bahawa hanya hati yang sejahtera (qolbun salim) yang akan selamat di alam sana.

Astaghfirullah al adzim..
Pada tiap anggota dan pancaindera, pada tiap urat saraf dan daging yang membungkus tulang-temulang,
Andai jasad ini masih tidak kuat untuk memaknai ibadah pada~Mu. Andai anggota ini masih lengah
memenuhi seruan “Fastabiqul khairat!”. Andai tubuh ini selalu lemah dalam zikrullah, Andainya
anggota yang sempurna ini masih tidak sempurna menunaikan hak-hak Mu... Sedangkan ada di kalangan
hamba~Mu yang rela hancur seluruh tubuhnya untuk memenuhi seruan jihad di jalan~Mu.. Ada di kalangan
hamba~Mu yang tidak sempurna anggota tubuhnya, tapi rela menyerahkan seluruh raganya demi
menyempurnakan ketinggian kalam~Mu..

Astaghfirullah al adzim..
Benarlah Wahai Zat yang memiliki segenap kebesaran dan kemuliaan, jika tanpa rahmat dan
kasih-sayang~Mu. Apalah ada pada amalku yang terlalu sedikit itu. Ditambah pula dengan
bermacam-macam dosa yang berselirat di sini-sana. Khusyuk usah bicara, entah tertinggal di mana.
Justeru itu, tiada apa yang dapat menyelamatkan. TIADA. MelainkanMU...YA ALLAH.


Hajatkan doa kalian,

Ummul Barakah



Friday, June 06, 2014

Nikmat paling berharga..


بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على أشرف المرسلين
وعلى آله وصحبه أجمعين



Waktu adalah sesuatu yang terpenting untuk diperhatikan.
Jika ia berlalu tak akan mungkin kembali. Setiap hari dari waktu kita berlalu,
berarti ajal semakin dekat. Umur merupakan nikmat yang seseorang akan ditanya tentangnya.


Nabi s.a.w. bersabda:

لاَ تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ
وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ، وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ، وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ

“Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya
tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam
apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan,
dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).”
(HR At-Tirmidzi dari jalan Ibnu Mas’ud Lihat Ash-Shahihah, no. 946)


Sewajarnya manusia itu hendaknya supaya cepat bertaubat setiap pagi, siang,
sore dan malam hari, bahkan kalau perlu bertaubat setiap saat selama hidupnya,
karena manusia itu setiap saat tidaklah selamat dari dosa yang diperbuatnya,
kecuali orang-orang yang telah diselamatkan oleh Allah Ta'ala dan itu pun
sedikit sekali.


Rasulullah s.a.w. pernah bersabda,
"Laksanakan segera amal shaleh karena tujuh hal: sebelum datang kemiskinan yang membuatmu lupa,
kekayaan yang menyesatkan, penyakit yang membinasakan, ketuaan yang melumpuhkan, kematian yang
mendadak, dajal sebagai makhluk terjahat yang senantiasa mengintip atau datangnya kiamat yang
sangat pahit dan amat mengerikan." (HR Tirmidzi)


Maka di sini, saya ingin menasihati diri saya serta sahabat-sahabat semua, bahawa semakin
umur kita meningkat saban hari maka semakin sedikit masa untuk kita hidup di dunia ini yang
mana selepas itu kita tidak berpeluang untuk beramal soleh, berbuat kebajikan dan lain-lain
kebaikan yang baik dalam pandangan Allah.


Oleh itu, gunakanlah masa yang masih berbaki ini dengan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT
dan semoga dengan sebab itu Allah ampunkan dosa kita, dipermudahkan segala urusan kehidupan kita,
dimakbulkan~Nya akan doa kita, hajat kita tercapai, kurniaan ilmu yang bermanfaat, keluarga yang
bahagia dan ditingkatkan derajat kita di sisi~Nya...aamiin Ya Rabb.


Moga Allah kurniakan keberkatan pada usia kalian semua.. :)
Wallahu 'alam