الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على أشرف المرسلين
وعلى آله وصحبه أجمعين
Rasulullah SAW juga pernah bersabda.
Daripada Abu Hurairah r.a., Nabi SAW bersabda :
“Jalan ke syurga dibentangi dengan perkara yang tidak disukai
manakala jalan ke neraka dibentangi dengan syahwat.”
[ HR. Bukhari dan Muslim ]
Jalan..
Jauh dikau di hadapan,
Dihiasi simpang siur persinggahan,
Buat jiwa yang letih dengan kehidupan..
Di kiri dan kananmu rendangnya teduhan,
Buat pelindung terik mentari dan panas hujan..
Mentari itu panasnya bukan untuk membakar,
Hujan itu, kilatnya bukan untuk menyambar,
Ia hiasan jalan, ia teman perjalanan..
Ada yang berlari, ada yang berhenti,
Ada jiwa yang hilang arah,
ada jiwa yang berpatah arah..
Apa pun jua jiwa,
Perjalanan harus diteruskan..
Yang menanti dihadapan,
Meski tak terlihat, namun dapat kau imani,
Meski tak terdengar, namun dapat kau cari,
Jiwa yang menjumpainya, adalah jiwa yang mengenalinya,
Jiwa yang alpa, takkan ketemu walau disuluh gelita,
walau dipancar cahaya
Apa bekalmu dalam perjalanan ini, menentukan nasibmu di destinasi nanti.
Andai kau curi hiasan jalan untuk dibawa,
bekalan itu akan memberatkan langkahmu
Andai kau sendiri yang menghiasi jalanmu,
Pintu-NYA terbuka, menanti kepulanganmu..
(Alfaqeerah Ila Rabbi)
Wallahu a'lam
Daripada Abu Hurairah r.a., Nabi SAW bersabda :
“Jalan ke syurga dibentangi dengan perkara yang tidak disukai
manakala jalan ke neraka dibentangi dengan syahwat.”
[ HR. Bukhari dan Muslim ]
Jalan..
Jauh dikau di hadapan,
Dihiasi simpang siur persinggahan,
Buat jiwa yang letih dengan kehidupan..
Di kiri dan kananmu rendangnya teduhan,
Buat pelindung terik mentari dan panas hujan..
Mentari itu panasnya bukan untuk membakar,
Hujan itu, kilatnya bukan untuk menyambar,
Ia hiasan jalan, ia teman perjalanan..
Ada yang berlari, ada yang berhenti,
Ada jiwa yang hilang arah,
ada jiwa yang berpatah arah..
Apa pun jua jiwa,
Perjalanan harus diteruskan..
Yang menanti dihadapan,
Meski tak terlihat, namun dapat kau imani,
Meski tak terdengar, namun dapat kau cari,
Jiwa yang menjumpainya, adalah jiwa yang mengenalinya,
Jiwa yang alpa, takkan ketemu walau disuluh gelita,
walau dipancar cahaya
Apa bekalmu dalam perjalanan ini, menentukan nasibmu di destinasi nanti.
Andai kau curi hiasan jalan untuk dibawa,
bekalan itu akan memberatkan langkahmu
Andai kau sendiri yang menghiasi jalanmu,
Pintu-NYA terbuka, menanti kepulanganmu..
(Alfaqeerah Ila Rabbi)
Wallahu a'lam
Assalamu'alaikum Abd Razak
ReplyDeleteSemoga sentiasa beroleh kesejahteraan dan dalam redha Allah..aamiin
Sangatlah berharap menjadi orang yang bijak menelusuri jalan yang ada di hadapan agar kelak terselamat..mudah-mudahan jiwa sentiasa disuluhi cahaya..aamiin
Wa'alaikumusalam Kak Werdah...
DeleteSemoga kakak juga beroleh kesejahteraan dan dalam redha Allah...aamiin
Ya kak, jalan yang kita lalui penuh dengan duri dan onak, kena berhati-hati agar kita terkena duri tersebut terutama tanpa suluhan cahaya ilmu dan iman.
Salam sahabat ....
ReplyDeleteWalau sepayah mana perjalanan ku ..... Allah sentiasa ada menemaniku.... moga Allah sentiasa memberi kemudahan padaku...
semoga sahabat sentiasa dalam rahmat dan berkah Ilahi
Salam sahabat,,,
DeleteBenar, hanya kepada Allah tempat pergantungan kita...
Semoga sahabat juga sentiasa dalam rahmat dan kasih sayang Allah..
Apalah daya dan kekuatanku... selain dengan Allah.... Allah jualah yang maha mengetahui setiap sesuatu sedang aku tidak mengetahui akan perjalanan kehidupanku yg seterusnya ... Rahmat Allah jualah yang aku dabarkan.....
DeleteSungguh Rahmat Allah datang dalam bentuk bahagia, kaya, duka, dan lain-lainnya maka apa yang datang ia petanda kasih sayang~Nya dan kita tidak bisa mentafsirkannya...hanya Dia Yang Mengetahui...Allahu Rabbi
DeleteAs Salam...
ReplyDeleteSemoga Allah sentiasa memberi petunjuk kejalan yang diredhai Nya...
Wa'alaikumusalam..
DeleteAamiin Ya Rabb...