بسم الله الرحمن
الرحيم
الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على أشرف المرسلين
وعلى آله وصحبه أجمعين
Allah Ta’ala berfirman
yang artinya,
“Tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan
keburukan
dan kebaikan sebagai cubaan (yang sebenar-benarnya).
Dan hanya
kepada Kami-lah kamu dikembalikan.” (QS. al-Anbiyaa’: 35).
Sahabat Ibnu
‘Abbas -yang diberi keluasan ilmu dalam tafsir al-Qur’an
menafsirkan ayat
ini: “Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan,
kesehatan dan
penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan
dan kemaksiatan,
petunjuk dan kesesatan.” (Tafsir Ibnu Jarir).
Dari ayat ini,
kita tahu bahwa berbagai macam penyakit juga merupakan
bagian dari cubaan
Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Namun di balik
cubaan ini,
terdapat berbagai rahasia/hikmah yang tidak dapat
di nalar oleh akal
manusia.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
“Sungguh
menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya
semua
urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali
bagi orang
mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan
itu merupakan
kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar
dan ini
merupakan kebaikan baginya. (HR. Muslim)
Ketahuilah wahai
saudaraku, penyakit merupakan sebab pengampunan atas
kesalahan-kesalahan
yang pernah engkau lakukan dengan hati, pendengaran,
penglihatan, lisan
dan dengan seluruh anggota tubuhmu. Terkadang penyakit itu
juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah dilakukan.
Sebagaimana firman
Allah Ta’ala, “Dan apa saja musibah yang menimpamu
maka adalah disebabkan
oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah
memaafkan
sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. asy-Syuura: 30).
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
Tidaklah
menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan,
penyakit, dan
juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya,
melainkan
akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR. Muslim)