Friday, November 08, 2013

Qalbu...


بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan fu'ad (hati) itu semuanya
akan ditanya tanggung jawabnya." (Surah al-Isra' 17:36)

Karena peranan qalbu terhadap anggota tubuh yang lain dan kedudukannya yang sangat penting bagaikan
seorang raja yang mengatur anak buahnya, di mana seluruh anggotanya tersebut bergerak dan bekerja
sesuai dengan perintah sang raja (qalbu/hati), maka Rasulullah s.a.w. bersabda :

"Ingatlah! Bahawa dalam tubuh itu ada segumpal darah. Bila ia baik, maka baiklah seluruh tubuhnya;
dan bila ia rosak, maka rosak jugalah seluruhnya. Itulah Qalbu!" (HR Bukhari dan Muslim)

Memeriksa (menghisab) dan mengubati penyakit-penyakit hati adalah suatu kewajiban setiap hamba
Allah Ta'ala, karena kita manusia Dia ciptakan hanyalah untuk beribadah lahir dan batin kepada~Nya,
karena itulah fitrah manusia.

Pembahagian Qalbu (Hati) :

1. Hati yang Selamat (Sehat)/Qalbun Saliim, adalah hati yang hanya dengannya manusia
dapat datang dan berjumpa Allah Ta'ala dengan selamat di hari Kiamat.

"Pada hari di mana harta dan anak-anak tidak bermanfaat. Kecuali manusia yang datang
kepada Allah dengan hati yang selamat (sehat)." (Surah Asy-Syu'araa' 26:88-89)

Qalbu yang selamat ini adalah Qalbu yang selamat dari setiap hawa/keinginan/kehendak yang menyalahi
Kehendak/Perintah Allah Ta'ala, selamat dari setiap syubhat dan kesalahfahaman yang bertentangan
dengan Kebaikan (Kebenaran), sehingga sang Hati ini Selamat dari penghambaan kepada selain Allah Ta'ala,
dan Lepas dari perbuatan yang menjadikan hakim selain Rasulullah Saw. Sehingga akhirnya membuahkan
KEIKHLASAN dalam setiap perilaku (yang sesungguhnya pun merupakan rangkaian Ibadah) kita semata-mata
Hanya kepada Allah Ta'ala, penuh dengan segenap Mahabbah, Tunduk, Pasrah dan Tawakal, Taubat, Takut
dan Penuh Harap hanya kepada Allah Ta'ala.

2. Qalbu (Hati) yang mati, adalah hati yang tidak Mengenal Allah Ta'ala, tidak beribadah
kepada~Nya, dengan tidak menjalankan perintah dan hal apapun yang diredhai~Nya.

Hati yang seperti ini selalu berada dan berjalan bersama hawa/keinginan/kehendaknya, walaupun itu
dibenci dan dimurkai Allah Ta'ala. Ia tidak peduli apakah Allah Ta'ala redha kepadanya ataukah tidak.

Kebodohan dan kelalaian adalah supirnya. Ia diselubungi, dipenjara oleh kecenderungan dan kecintaannya
kepada dunia (iaitu hal-hal selain Allah Ta'ala dan Rasul~Nya). Hatinya telah ditutupi oleh selubung
kabut gelap cinta kehidupan dunia dan hawa nafsunya.

Ia tidak menyambut dan menerima panggilan Allah Ta'ala, seruan Allah Ta'ala, seruan tentang Hari Kiamat,
karena ia mengikuti syetan yang menunggangi hawa (nafsu)nya. Hawanya telah membuatnya tuli dan buta,
sehingga ia tidak tahu lagi manakah yang batil dan manakah yang haq. Maka berteman dan bergaul dengan
orang-orang yang hatinya telah mati seperti ini berarti mencari penyakit.

3. Qalbu (Hati) yang sakit, adalah hati yang Hidup namun mengandung Penyakit-penyakit.

Hati semacam ini mengandung 2 unsur :

Di satu pihak mengandung Iman, Ikhlas, Tawakal, Mahabbah, dan sejenisnya yang membuatnya menjadi hidup
namun di pihak lain mengandung kecintaan/kecenderungan kepada hawa (nafsu), seperti cinta/senang
pada kehidupan dunia, sombong, ego, harga diri tinggi, keluhan, iri (dengki), dan sifat-sifat lain
yang dapat mencelakakan dan membinasakannya.

Hati seperti ini diisi oleh 2 jenis santapan : santapan berupa seruan (panggilan) dan Perintah
Allah Ta'ala dan Rasul~Nya akan Hari Kiamat dan santapan lain berupa panggilan/kecintaan kepada dunia.
Yang akan disambutnya dari kedua seruan (panggilan) inilah yang paling dekat kepadanya.

Maka, Hati yang pertama itulah yang Selamat karena Sehat dari berbagai macam Penyakit Hati,
senantiasa Khusyu', Tunduk, bersifat Lembut. Sedangkan hati jenis kedua itulah hati yang mati,
dan hati jenis ketiga iaitu hati yang sakit karena mengandung Penyakit, yang mungkin bisa kembali
dengan selamat (Sehat) atau ia akan celaka (Mati).

Wallahu a'lam

9 comments:

  1. salam sahabat,

    hati yang mati...cermin diri untuk sedar diri...

    ** moge sihat**

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam sahabat..

      Hidupkan hati yang mati dengan membaca al-Quran di samping menjalankan perintah..

      Moge Allah kasih dirimu..

      Delete
  2. Assalamualaikum sahabat...

    Apabila hati sudah menjadi bersih maka hati akan menyinarkan cahayanya...cahaya hati ini dinamakan Nur Kalbu...ia akan menerangi akal lalu akal dpt memikirkan dan merenungi tentang hal-hal ketuhanan yg menguasai alam dan juga diri sendiri...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumusalam...

      Terima kasih..

      “...Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” [ AL-HAJJ: 32 ]

      Delete
  3. Assalamu'alaikum Abd Razak

    Semoga rahmat dan redha Allah sentiasa bersamamu.

    Allah meletakkan syarat jika ingin bertemu denganNya saat kembali nanti ialah setiap daripada kita perlu membawa hati yang sejahtera. Hati yang bersih daripada segala sifat tercela.

    Semoga kita dapat memenuhi syarat tersebut. Untuk itu perlukan usaha yang bersunggu-sungguh. Perlu selalu muhasabah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumusalam Kak Werdah..:)

      Terima kasih atas doanya, moga rahmat dan redha Allah sentiasa bersama kakak juga.

      Allah hanya menerima hati yang bersih iaitu hati yang selamat (qalbun salim)... Seperti di firmankan Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Fajr: 27-30, yang artinya:

      “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.”

      Terima kasih kak!

      Delete
  4. Assalamualaikum sahabatku..

    Hati juga perlukan makanan maka berikanlah ia makanan yg baik2 agar sihat dan sejahtera.

    Syukran... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumusalam sahabatku..

      Ya benar, setiap apa yang kita makan akan menjadi darah daging kita. Yang baik dan halal akan menjadi baiknya manusia, dan begitulah di sebaliknya.

      Afwan...:)

      Delete
  5. Segala Ibadah Syariat tanpa Pemahaman dan perenungan Makna dan hikmah nya, hanya di laksanakan tuk Pahala ibarat Jasad tanpa Akal, Akal disertai Dzikir, Puasa serta niat lillahi ta alla lah yang Akan menyentuh memurnikan Hati Kita..
    Kolbu Akan Bangkit Menguatkan Tauhid Keimanan Kita,Menyadarkan Makna Hidup ini dan Inilah yang akan Menuntun Kita dalam Kehidupan ini.

    ReplyDelete

السلم عليكم ورحمة الله...:)

Lihatlah sudut-sudut hati kecilmu dengan pandangan yang cermat. Jika engkau mendapati sesuatu yang terpuji, maka pujilah Allah dan teruslah berlalu. Akan tetapi, jika engkau melihat sesuatu yang menjengkelkan, maka ikutilah dengan penilaian dan pemeriksaan yang baik terhadapnya.