بسم الله الرحمن الرحيم
Alhamdulillah, segala puji-pujian hanya selayaknya kepada Allah SWT, Tuhan yang menguasai alam ini dan diucapkan selawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad s.a.w. serta ahli keluarga Baginda, sahabat-sahabat Baginda, para Tabiin dan orang-orang yang mengikuti Baginda sehinggalah dunia ini dimusnahkan Allah SWT suatu hari nanti.
Meniliti kitab karangan Al-Imam Al-Harits Al-Muhasibi, dengan kalimah-kalimah yang ringkas dan padat, panduan dan pesanan beliau yang ditinggalkan untuk kita, perlu dilihat secara mendalam dan dilaksanakan mengikut kadar kemampuan kita agar kehidupan kita lebih bermakna di sisi Allah SWT. Antara pesanannya :
KETAHUILAH, Saudaraku! Syaitan itu bersedih sekali jika melihat hamba Allah sedang melakukan ketaatan. Banyak tipu muslihat yang dijadikan ranjau olehnya. Ia tidak hanya berusaha menghalangi ketaatan manusia, malah ia terus membisikkan hati mereka dengan pujian, kesombongan, kelalaian, pangkat dan sebagainya. Pada saat kalian dikehendaki oleh Allah untuk melakukan amal kebajikan, maka kalian harus hati-hati pada tipu muslihat syaitan.
Takutlah pada Allah daripada mencari harta dunia dengan menjual agama dan mencari pujian dan sanjungan dari orang lain dengan menjalankan suruhan syariat. Perlu disedari, hal demikian sering mengakibatkan hancurnya amal-amal kebajikan seorang hamba. Ketika dipuji dan disanjung, janganlah merasa sombong kerana hal itu membahayakan agamamu. Jika hatimu berasa senang ketika disanjung orang kerana amalmu, maka kamu harus segera menghentikan perasaan sedemikian.
Ubahlah kebencian lantaran tidak dipuji dengan menyukai tidak dipuji. Oleh kerana itu, kalian harus berlindung kepada Allah dari sanjungan terburuk. Jangan pernah merasa aman dari ancaman termasuk dalam orang-orang yang tidak mendapat perhatian Allah pada Hari Kiamat nanti. Mereka yang jiwanya tidak disucikan. Mereka itulah orang-orang yang akan menerima siksaan pedih.
Pada hari kiamat nanti, ada manusia yang mendapatkan azab paling sedih, tetapi ia sendiri tidak menyedarinya. Ia adalah orang yang selalu ingin dilihat orang lain. Padahal, kenyataannya tidak ada sedikitpun kebaikan dimilikinya. Ingat, orang yang bangga dengan pujian mungkin saja akan menjadi manusia yang paling pedih azabnya di akhirat nanti, sementara dia sendiri tidak menyedarinya.
Saudaraku! Jangan sekali-kali bersikap sombong. Jaga dan suburkanlah amal ibadah kalian kepada Allah agar bertambah banyak. Namun, kalian harus tetap merasa takut jika ibadah-ibadah tersebut pula yang mengundang kemurkaan Allah. Ketahuilah, semua amal ibadah kalian itu tidak cukup sebagai ungkapan syukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan, walaupun hanya untuk satu kenikmatan saja sekalipun. Oleh kerana itu, satu nikmat Allah menuntut kalian untuk mensyukurinya dengan semua ibadah kalian. Bagaimana kalian bisa mensyukuri nikmat-nikmat Allah lainnya, sementara amal ibadah kalian sudah habis?
Semua amal baik kalian merupakan kumpulan nikmat yang Allah berikan secara berulang-ulang. Apabila kalian mensyukurinya maka pada saat itu bererti kalian sedang mensyukuri kenikmatan Allah yang diberikan secara berulang-ulang. Jika Allah tidak membimbing kalian untuk mensyukurinya, kalian tidak akan pernah bisa bersyukur dan beribadah kepada~Nya untuk selamanya.
Jika kalian mengetahui keagungan dan kebesaran Allah SWT, tentu kalian merasa malu untuk menyebut amal ibadah kalian di hadapan~Nya. Jika kalian menyedari kadar pertolongan dan kenikmatan Allah sehingga kalian bisa mensyukurinya, bagaimana kalian berani mencampuradukkan amal ibadah dengan hal-hal yang membahayakannya? Bagaimana orang yang semua amal baiknya merupakan karunia Allah dapat berlaku sombong dengan amal-amalnya tersebut? Kenikmatan Allah yang diberikan kepadanya di dunia dan di akhirat tidak terhitung banyaknya. Hanya Zat yang menganugerahkan kenikmatan yang mengetahui secara persis berapa kadar kenikmatan tersebut.
Sudah sepatutnya bila orang yang sedikit bersyukur harus merasa malu dan berfikir lebih jauh untuk menyebutkan amal-amalnya dengan sombong. Celakalah orang yang menyalahgunakan hak-hak Allah SWT dalam hidupnya. Sikapnya sedemikian nyata tidak bisa diterima.
Orang yang baik adalah orang yang menyedari kelemahan dan kekurangan amalnya. Biasanya, kerana terlalu sibuk memikirkannya, dia tidak sempat menyombongkan diri atas amal-amal baiknya. Saya hanya menyarankan agar kalian berusaha membuang jauh-jauh sikap sombong itu dengan menyedari kelemahan amal ibadah kalian. Ingatlah, pertolongan Allah itu diberikan pada kalian. Di samping itu, kalian harus mengetahui kekurangan kalian dalam menunaikan kewajiban pada Allah SWT. Kalian juga harus khawatir akan dicabutnya kenikmatan-kenikmatan itu jika tidak disyukuri.
Mengingat hal itu semua, kalian harus terus mendekatkan diri pada Allah. Perasaan senang tatkala menerima pujian harus segera dihilangkan. Hal tersebut perlu terus kalian lakukan sampai hari kiamat nanti. Saat itu, nasib kalian di sisi Allah akan diputuskan, apakah kalian termasuk orang yang mendapatkan kebahagiaan abadi di syurga atau merasakan kesedihan berpanjangan di neraka. Semoga Allah melindungi kita dari semua hal yang tidak diinginkan...amin.
Wallahu'alam, moga ada manfaatnya.
Meniliti kitab karangan Al-Imam Al-Harits Al-Muhasibi, dengan kalimah-kalimah yang ringkas dan padat, panduan dan pesanan beliau yang ditinggalkan untuk kita, perlu dilihat secara mendalam dan dilaksanakan mengikut kadar kemampuan kita agar kehidupan kita lebih bermakna di sisi Allah SWT. Antara pesanannya :
KETAHUILAH, Saudaraku! Syaitan itu bersedih sekali jika melihat hamba Allah sedang melakukan ketaatan. Banyak tipu muslihat yang dijadikan ranjau olehnya. Ia tidak hanya berusaha menghalangi ketaatan manusia, malah ia terus membisikkan hati mereka dengan pujian, kesombongan, kelalaian, pangkat dan sebagainya. Pada saat kalian dikehendaki oleh Allah untuk melakukan amal kebajikan, maka kalian harus hati-hati pada tipu muslihat syaitan.
Takutlah pada Allah daripada mencari harta dunia dengan menjual agama dan mencari pujian dan sanjungan dari orang lain dengan menjalankan suruhan syariat. Perlu disedari, hal demikian sering mengakibatkan hancurnya amal-amal kebajikan seorang hamba. Ketika dipuji dan disanjung, janganlah merasa sombong kerana hal itu membahayakan agamamu. Jika hatimu berasa senang ketika disanjung orang kerana amalmu, maka kamu harus segera menghentikan perasaan sedemikian.
Ubahlah kebencian lantaran tidak dipuji dengan menyukai tidak dipuji. Oleh kerana itu, kalian harus berlindung kepada Allah dari sanjungan terburuk. Jangan pernah merasa aman dari ancaman termasuk dalam orang-orang yang tidak mendapat perhatian Allah pada Hari Kiamat nanti. Mereka yang jiwanya tidak disucikan. Mereka itulah orang-orang yang akan menerima siksaan pedih.
Pada hari kiamat nanti, ada manusia yang mendapatkan azab paling sedih, tetapi ia sendiri tidak menyedarinya. Ia adalah orang yang selalu ingin dilihat orang lain. Padahal, kenyataannya tidak ada sedikitpun kebaikan dimilikinya. Ingat, orang yang bangga dengan pujian mungkin saja akan menjadi manusia yang paling pedih azabnya di akhirat nanti, sementara dia sendiri tidak menyedarinya.
Saudaraku! Jangan sekali-kali bersikap sombong. Jaga dan suburkanlah amal ibadah kalian kepada Allah agar bertambah banyak. Namun, kalian harus tetap merasa takut jika ibadah-ibadah tersebut pula yang mengundang kemurkaan Allah. Ketahuilah, semua amal ibadah kalian itu tidak cukup sebagai ungkapan syukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan, walaupun hanya untuk satu kenikmatan saja sekalipun. Oleh kerana itu, satu nikmat Allah menuntut kalian untuk mensyukurinya dengan semua ibadah kalian. Bagaimana kalian bisa mensyukuri nikmat-nikmat Allah lainnya, sementara amal ibadah kalian sudah habis?
Semua amal baik kalian merupakan kumpulan nikmat yang Allah berikan secara berulang-ulang. Apabila kalian mensyukurinya maka pada saat itu bererti kalian sedang mensyukuri kenikmatan Allah yang diberikan secara berulang-ulang. Jika Allah tidak membimbing kalian untuk mensyukurinya, kalian tidak akan pernah bisa bersyukur dan beribadah kepada~Nya untuk selamanya.
Jika kalian mengetahui keagungan dan kebesaran Allah SWT, tentu kalian merasa malu untuk menyebut amal ibadah kalian di hadapan~Nya. Jika kalian menyedari kadar pertolongan dan kenikmatan Allah sehingga kalian bisa mensyukurinya, bagaimana kalian berani mencampuradukkan amal ibadah dengan hal-hal yang membahayakannya? Bagaimana orang yang semua amal baiknya merupakan karunia Allah dapat berlaku sombong dengan amal-amalnya tersebut? Kenikmatan Allah yang diberikan kepadanya di dunia dan di akhirat tidak terhitung banyaknya. Hanya Zat yang menganugerahkan kenikmatan yang mengetahui secara persis berapa kadar kenikmatan tersebut.
Sudah sepatutnya bila orang yang sedikit bersyukur harus merasa malu dan berfikir lebih jauh untuk menyebutkan amal-amalnya dengan sombong. Celakalah orang yang menyalahgunakan hak-hak Allah SWT dalam hidupnya. Sikapnya sedemikian nyata tidak bisa diterima.
Orang yang baik adalah orang yang menyedari kelemahan dan kekurangan amalnya. Biasanya, kerana terlalu sibuk memikirkannya, dia tidak sempat menyombongkan diri atas amal-amal baiknya. Saya hanya menyarankan agar kalian berusaha membuang jauh-jauh sikap sombong itu dengan menyedari kelemahan amal ibadah kalian. Ingatlah, pertolongan Allah itu diberikan pada kalian. Di samping itu, kalian harus mengetahui kekurangan kalian dalam menunaikan kewajiban pada Allah SWT. Kalian juga harus khawatir akan dicabutnya kenikmatan-kenikmatan itu jika tidak disyukuri.
Mengingat hal itu semua, kalian harus terus mendekatkan diri pada Allah. Perasaan senang tatkala menerima pujian harus segera dihilangkan. Hal tersebut perlu terus kalian lakukan sampai hari kiamat nanti. Saat itu, nasib kalian di sisi Allah akan diputuskan, apakah kalian termasuk orang yang mendapatkan kebahagiaan abadi di syurga atau merasakan kesedihan berpanjangan di neraka. Semoga Allah melindungi kita dari semua hal yang tidak diinginkan...amin.
Wallahu'alam, moga ada manfaatnya.
SALAM,
ReplyDeleteTkasih byk2 atas tazkirah dan peringatan ini. Ya Allah, Jauhilah hamba2Mu ini semua drpd sifat yg tercela ini. Amin.
Assalamualaikum saudara abdul razak, semoga saudara dalam rahmat dan kasih sayang Allah sentiasa, amin... insyaAllah...
ReplyDeleteSekadar perkongsian, ada seorang ustaz... Allah.. saya tak ingat pula namanya saudara, dia kata.. jangan pula kita takut riak dalam beribadat kita tinggalkan terus amalan tu. Contohnya solat sunat, kita bimbang kita jadi riak..maka kita tak buat solat sunat. Jangan... lakukan amalan2 kebaikan, tapi jika hati didatangi riak, sombong, cepat2 istirfar. Sentiasa minta pada Allah supaya memelihara hati dari digoda syaitan. Supaya Allah memelihara hati untuk terus ikhlas beribadat keranaNya.. moga2 Allah menerima amalan kita..Allahualam
--> luahfikiran ...
ReplyDeleteSalam..
Sama-sama Dato'
Ya, manusia sesungguhnya adalah makhluk yang dhaif (lemah) karena itu tidak berhak untuk menyombongkan diri dengan apapun yang dimilikinya.
--> Afida Anuar
ReplyDeleteWa'alaikumusalam saudari afida, semoga saudari juga dalam rahmat dan kasih sayang Allah sentiasa, amin... insyaAllah...
Ya, guru saya pun pernah menasihati kami, ketika kalian memasuki masjid sekalipun ada majlis ilmu pada masa itu maka kerjakanlah solat sunat tahiyatul masjid. Jika lahirnya perasaan takut akan riak disebabkan ramainya orang ketika itu untuk melaksanakan solat sunat yang dikhuatiri untuk menunjuk-nunjuk maka itu adalah bisikan syaitan.
Cuma guru kami berpesan jika buat ibadah tu, baik ianya merupakan ibadah khusus ataupun sunat, tak perlulah diceritakan kepada orang, ditulis dalam blog, facebook dan sebagainya sehingga satu dunia tahu kerana dengan perbuatan itu kita sengaja menyuburkan RIAK dalam hati kita.
Ibadah itu khusus kepada Allah SWT maka hanya kepada Dia-lah kita pamerkan segala ibadah kita bukan kepada manusia.
Wallahu'alam
salam en.Razak. tima kasih atas info yg sgt berguna ni.
ReplyDeleteAssalammualaikum w.b.r
ReplyDeleteSemoga Allah terus merahmati dan menerima ibadat kita yang sedikit tp ikhlas, insyaAllah
assalamualaikum ustaz
ReplyDeleteberatnya cabaran nak perolehi keredhaan Allah dan ganjaran syurga, dalam beribadah pun kekadang kita tewas dek syok sendiri... moga Allah pelihara iman dan amal kita
Salam.. Tazkirah yang amat bagus.. Semoga kita semua dijauhi dari sifat yang sebegitu... InsyaAllah...
ReplyDeleteASSALAMUALAIKUM W.B.T..
ReplyDeleteMalunya bila kita sombong dan berasa sudah cukup amal yang kita lakukan,sedangkan terdapat orang lain lagi yang lebih taat kepada ALLAH selain kita..ALLAHUALAM..
Assalamu'alaikum Abd Razak
ReplyDeleteSemoga sentiasa dalam rahmat kasih sayangNya
Hakikatnya perasaan aku lebih dari dia, atau kalau tak ada aku tak menjadilah kerja, dan banyak lagi sifat rasa lebih ni merosakkan segala amalan baik yang telah dibuat dan lebih menakutkan lagi bila ada rasa sombong walau sebesar zarahpun tak mencium bau syurga.. nauzubilllahi min zaalik.
--> sis intan
ReplyDeleteSalam...
Terima kasih juga buat sis intan kerana sudi singgah
itulah yang paling ditakuti, takut sekali perasaan itu hadir dalam diri, kitakan manusia biasa, kekadang punya ego dalam diri
ReplyDeleteYa Allah....jauhilah hati hambaMu ini dari sifat2 yang Engkau benci Amin Ya Rabbl Alamin..
--> cemomoi
ReplyDeleteWa'alaikumusalam..
Biarpun berat tapi ganjaran dari Allah sangat besar. Lihat saja ganjaran solat sunat subuh, biar pun hanya 2 rakaat tapi ianya lebih baik dari dunia dan seisinya.
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha Rasulullah s.a.w. bersabdanya: “Dua rakaat sunnah fajar – yakni sebelum Subuh – adalah lebih baik nilainya daripada dunia dan apa saja yang ada di dalamnya ini -yakni dunia dan seisinya.” (Riwayat Muslim)
--> AmirFX
ReplyDeleteSalam..
Nabi melarang kita sombong dan menunjuk-nunjuk amal kita kerana ianya adalah riak. Riak tok adalah syirik kecik. So kita patut menjauhinya..
--> Noorieda
ReplyDeleteWA'ALAIKUMUSALAM WBT..
Ya benar, jangan sesekali sombong terhadap amal, kerana kesombongan itu dapat menghapus dan melenyapkan pahala amal itu.
moga2 dengan menginsafi kelemahan diri boleh membuang sifat sombong dari diri kita...
ReplyDeleteMemang takut.
ReplyDeleteDan Dia sebaik2 penolong..semoga.
ada manusia membeli tong gas oksigen dengan harga ratusan ringgit untuk kehidupan sehari..
ReplyDeletetapi manusia juga terlupa yang selama ini, Allah swt tidak pernah mengenakan sebarang caj terhadap oksigen yang digunapakai sehari-hari..
syukur ya Allah atas segala nikmat yg diberikan..
p/s: terima kasih ustaz atas perkongsian..
--> Werdah
ReplyDeleteWa'alaikumusalam Kak..
Semoga kakak juga sentiasa dalam rahmat kasih sayangNya..
Hendaknya kita jauhi sifat rasa lebih kerana kita tidak tahu penghujung hidup kita samada baik ataupun sebaliknya...nauzubillah.
Lihat saja Iblis, kedudukannya sangat tinggi di sisi Allah tetapi disebabkan sombong dan tidak mahu menurut perintah Allah untuk sujud kepada Adam, maka dia terhina dan Allah letak kedudukkannya serendah-rendahnya.
--> Yatie Awang
ReplyDeleteYa, sifat kita memang lemah. Hanya kepada Allah-lah kita mohon pertolongan~Nya agar dijauhi dari perasaan lebih dari orang dan sifat ego yang boleh memakan diri sendiri..
--> Norsha
ReplyDeleteJangan pernah merasa puas dengan apa yang ada pada diri kita serta amalan kita kerana yang menentukannya adalah Allah..
Assalamualaikum Ustaz
ReplyDeleteTerima kasih memberi peringatan.
Amal beserta riak dan sombong sudah tentu tiada langsung ikhlasnya kan ustaz..Setiap amal dilakukan mestilah dgn ikhlas..
Salam Sahabat....
ReplyDeletePujian hanya melekakan kita.......terima kasih berkunjung ... dan bertanya kabar semoga sahabat juga sihat hendaknya...dan bahagia selalu...
t kasih atas ziarah.
ReplyDeleteantara ciri2 riak dlm beribadah:
1. rajin di depan khalayak, malas apabila sendirian.
2. rajin bila dipuji, malas tanpa pujian.
WA
salam sahabat...
ReplyDeletesyukran atas ilmu yg di kongsi ^_^
Peringatan dan penerangan yg bagus untuk generasi masa kini...sebolehnya diselitkan dengan gurauan @ contoh yg terkini...untuk menarik lagi minat pembaca remaja...
ReplyDeletesusah nak menjadi orang yang tidak sombong...
ReplyDeleteasalam ... salam ukhwah ... saya new bie ... saya dah jadik follower ...sudilah kiranya menjadik follower saya ... mohon tunjuk ajar ..tq.
ReplyDeleteasalam ... terima kasih atas kunjungan ke blog saya dan jadik follower ... amat amat hargai ..tq.
ReplyDeletePeringatan yang sangat berguna...
ReplyDelete--> As
ReplyDeleteYa, kita bimbang akan langkah syaitan yang sentiasa cuba untuk menyesatkan kita...
Moga Allah bantu kita..
salam saudara Abdul Razak..
ReplyDeletemoga anda selalu sihat dan gembira..
selamat beramal dan di pelihara Allah hendaknya dari godaan nikmat duniawi.
salam ustaz...lama tul tak menjenguk ustaz...
ReplyDeletemacam biasa masuk jer sini mesti ada sesuatu yang membuat saya terkesima...
salam ustaz..
ReplyDeletesyaitan ni sentiasa akan berusaha menyesatkan kite..
kalau kite nak buat kebaikan.. die hasut kita supaya timbul niat menunjuk2..
apabila nak menderma, Syaitan tanamkan diri kita untuk dipuji..
Bila nak beribadat.. Syaitan cucuk kita supaya berbangga dengan ibadat kite.. seolah2 kitelah manusia paling kuat beribadat dan akan masuk ke syurga..
Assalamualaikum
ReplyDeleteTeringat pada seorang rakan. Beliau berpuasa sunat, tapi diberitahu puasa ganti bila ditanya. Alasannya, takut timbul riak.
Dalam beribadat, selalulah tanamkan di hati bahawa sebanyak manapun kita beribadat, banyak lagi ibadat orang lain.
Mungkin juga ibadat kita itu berkurang disebabkan sifat riak yang timbul. Wal 'yazubillah.
Assalamualaikum saudara abdul razak...
ReplyDeletesaya doakan moga saudara sentiasa dikurnia kesihatan dan kesejahteraan yang berpanjangan..Aminn insyaAllah.
PS: agak lama saudara menyepi di sini ya. Kak Tinie pun sama..
Assalamualaikum...ustaz kita ni kemana..sepi je
ReplyDelete