Friday, August 08, 2014

Keberhasilan taqwa dari puasa Ramadhan..


بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على أشرف المرسلين
وعلى آله وصحبه أجمعين


Bulan Ramadhan sudah berlalu dan penggantinya kini Syawal, dan kini kita
sudah berada pada hari yang ke 12. Bila difikirkan kembali apakah sebenarnya
tujuan kita berpuasa selama sebulan di bulan Ramadhan.

Matlamat utama tujuan dari ibadah puasa di bulan Ramadhan adalah taqwa.
Allah SWT berfirman yang bermaksud, "Wahai orang-orang yang beriman,
diwajibkan kepada kalian untuk berpuasa sebagaimana telah diwajibkan
kepada orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa." (QS. Al Baqarah : 183)

Bagaimana pula mengukur ketaqwaan kita yang merupakan buah dari puasa Ramadhan?

Di antara sifat orang yang bertaqwa itu, Allah jelaskan di dalam al-Quran dan dari situ
Allah Azza wa Jalla menunjukkan empat karakter atau sifat orang yang bertaqwa.

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (iaitu) orang-orang yang
menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan,
dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri,
mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu,
sedang mereka mengetahui." (QS. Ali Imran : 133-135)

Inilah empat karakter atau sifat orang yang bertaqwa.

PERTAMA, orang yang bertaqwa itu suka berinfaq, suka bersedekah, baik dalam kondisi lapang maupun sempit.
Dalam keadaan kaya atau dalam keadaan belum kaya. Baik tangga muda maupun tangga tua.

KEDUA, sifat orang yang bertaqwa adalah ia bisa menahan marah, mampu mengawal perasaan marah dalam apa
jua keadaaan. Manusia tidak dapat menundukkan kemarahan ini kecuali dengan perasaan halus dan lembut
yang bersumber dari pancaran taqwa, dan dengan kekuatan ruhiyah yang bersumber dari pandangannya
kepada ufuk lebih luas daripada ufuk dirinya dan cakrawala keperluannya.

KETIGA, sifat orang yang bertaqwa itu suka memaafkan orang lain. Menurut Sayyid Quthb dalam tafsir
Fi Zhilalil Qur'an, menahan marah adalah fase pertama, dan itu tidak cukup. Ia harus diiringi
dengan memberikan maaf. Karena ada kalanya orang tidak menampakkan kemarahan tetapi ia memendam
benci dan dendam. Kemarahan yang disimpan itu menyakitkan hati dan menghanguskan jiwa, tetapi
dengan memaafkan maka lepaslah ia dari sakit hati dan seketika jiwanya menjadi lapang dan damai,
meninggi ke langit suci.

KEEMPAT, sifat orang yang bertaqwa itu segera bertaubat kepada Allah jika ia melakukan kesalahan
atau kemaksiatan. Ia segera menyadari kesalahannya, ingat Allah, memohon ampun dan tidak
meneruskan kesalahannya.

Wallahu a'lam

4 comments:

  1. assalamualaikum sahabat semoga diberkati dan dirahmati... salam aidilfitri semoga amalan sahabat dan saya diterima dan moga bertemu lagi ramadhan akan dtg

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumusalam ya sahabat,

      Semoga dirimu juga diberkati dan dirahmati Allah SWT.

      Selamat Hari Raya Aidil Fitri Maaf atas segala silap dan salah..

      Insya Allah Aamiin Ya Rabb..:)

      Delete
  2. Assalamu'alaikum Abd Razak

    Semoga sentiasa beroleh kesejahtersan dan dalam redha Allah.

    Semoga kita sentiasa bersegera dan berlumba-lumba mendapatkan ketakwaan yang dengannya kita akan beroleh Syurga.
    Aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumusalam Kak Werdah,

      Terima kasih atas doa kakak, semoga kakak juga sentiasa beroleh kesejahteraan dan dalam redha Allah..

      Ya kakak, seharusnya begitu kerana kita tiada pilihan lain untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat

      Delete

السلم عليكم ورحمة الله...:)

Lihatlah sudut-sudut hati kecilmu dengan pandangan yang cermat. Jika engkau mendapati sesuatu yang terpuji, maka pujilah Allah dan teruslah berlalu. Akan tetapi, jika engkau melihat sesuatu yang menjengkelkan, maka ikutilah dengan penilaian dan pemeriksaan yang baik terhadapnya.